Press "Enter" to skip to content
 

Muhammad Ayyub: Keadilan Anggaran dan Pembangunan Harus Berpihak Pada Rakyat Tana Luwu

KABARCALEG.COM – Pemilihan umum yang akan digelar pada 17 April 2019 nanti dimana pemilihan Presiden/Wakil Presiden dilakukan serentak dengan pemilihan anggota legislatif (Pileg) untuk memilih anggota DPRD, DPR dan DPD. Ini merupakan kali pertama Pilpres digelar bersamaan dengan Pileg.

Yang paling seru adalah Pileg. Jumlah peserta pemilu 2019 yang mencapai 14 partai politik secara signifikan telah ikut meningkatkan kompetisi diantara para kandidat anggota legislatif, baik di tingkat Kabupaten, Propinsi maupun Nasional. Saat ini, ratusan Caleg di setiap daerah pemilihan (Dapil) bersaing memperebutkan suara rakyat dengan caranya masing-masing.

Muhammad Ayyub adalah salah seorang Caleg yang turut menikmati keseruan Pileg kali ini. Ia berkontestasi memperebutkan kursi DPRD Propinsi Sulawesi Selatan melalui Partai Nasdem. Meski bertarung di dapil yang sangat luas dan melawan sejumlah petahana senior, Ayyub tetap optimis.

Menurut politisi kelahiran Wotu Kabupaten Luwu Timur, 4 November 1971 ini, seorang Caleg harus lebih memahami dinamika yang berkembang di tengah masyarakat agar kelak bisa merumuskan kebijakan yang tali-temali dengan dinamika yang ada ketika dia terpilih mewakili rakyat.

Apa yang diperjuangan caleg itu harus nyambung dengan problem rakyat“, tuturnya dalam wawancara tertulis KabarCaleg.com, Senin (26/11/18) lalu.

Karena itu, tambah Ayyub, kepentingan rakyat harus terus-menerus dirawat dan dikawal sebaik mungkin. Tujuannya agar rakyat tidak sendirian memperjuangkan kepentingannya.

Itulah yang memotivasi saya maju sebagai Caleg Propinsi. Keadilan anggaran dan pembangunan harus (dipastikan) memihak pada rakyat, pada publik yang lebih luas“, kata mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu Timur ini.

Ayyub yang sejak mahasiswa dikenal sebagai aktivis dan aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan ini yakin ia cukup layak dipilih rakyat sebagai wakil mereka di DPRD Propinsi.

Saya pernah menjadi pengelola pemilu dan paham benar (bagaimana) pengelolaan pemerintahan. Bagaimanapun, ruh kebijakan hilirnya tetap (harus) pada kepentingan rakyat“, tambahnya.

Ketika ditanya apa saja visi-misinya sebagai seorang Caleg dari Dapil Luwu Raya, Ayyub yang pernah terlibat sebagai tokoh pemuda inisiator pembentukan Kabupaten Luwu Timur ini mengatakan dirinya tentu tidak asal maju.

“Regulasi di daerah ini harus lebih diarahkan untuk peningkatan kapasitas kawasan khususnya kawasan pesisir dan sektor pertanian, pendidikan dan kesehatan. Akses nelayan dan petani ke sumber kebijakan anggaran harus dibuka lebar-lebar. Itu antara lain yang akan saya kawal“, imbuh Ayyub.

Ia menegaskan, jika nanti terpilih sebagai anggota DPRD Sulawesi Selatan, dirinya akan fokus memperjuangkan terwujudnya keadilan anggaran dan pembangunan khususnya untuk Tana Luwu.

“Saya juga akan perjuangkan penguatan kapasitas perempuan pesisir yang berprofesi sebagai nelayan maupun petani. Keadilan anggaran dan pembangunan untuk Tana Luwu harus lebih dioptimalkan”, tegas alumni SMA Negeri 1 Wotu ini.

Ayyub berharap Pemilu 2019 bukan sekedar pesta demokrasi lima tahunan saja. Pemilu nanti, tambah Ayyub, seharusnya menjadi Pemilu yang sehat dimana rakyat bebas memilih tanpa harus tersandera oleh cara-cara inkonstitusional.

“Bagi saya, Pemilu 2019 bukan hanya sekedar fatsoen politik 5 tahunan, tapi merupakan kesempatan untuk melakukan perbaikan tatakelola bernegara dan berdemokrasi. Karena itu, rakyat tidak boleh tersandera oleh politik uang dan kekerasan”, tutup Ayyub yang juga tercatat sebagai alumni HMI.

Sebagai informasi, Muhammad Ayyub adalah Caleg DPRD Propinsi Sulawesi Selatan dari Daerah Pemilihan XI Luwu Raya yang meliputi wilayah Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur. Ia terdaftar sebagai Caleg Partai Nasdem dengan nomor urut 4.

READ:  Dukung Gerakan Sulsel Sehat Gagasan Prof Atja, KNPI Makassar dan BPJS Kesehatan Tandatangani MoU

Selamat berjuang, Bung Ayyub!