Press "Enter" to skip to content
 

Prof Atja: Fungsi Puskesmas Harus Dikembalikan Untuk Upaya Kesehatan Masyarakat!

KABARCALEG.COM – Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di masa mendatang, maka fungsi Puskesmas harus dikembalikan lagi sebagai pusat upaya kesehatan masyarakat (UKM), bukan pusat pengobatan atau yang dikenal sebagai upaya kesehatan perorangan (UKP).

Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. H. Abdul Razak Thaha, M.Sc, Sp.GK dalam acara diskusi “Refleksi Pembangunan Kesehatan Tahun 2018 dan Proyeksi di Tahun 2019” bersama sejumlah jurnalis di Warkop Enreco, Panakukkang Makassar, Kamis (20/12/18).

Menurut guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas ini, fungsi Puskesmas seharusnya lebih dominan pada wilayah promotif dan preventif ketimbang kuratif atau pengobatan saja.

Puskesmas seharusnya bekerja untuk mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit, bukan menunggu masyarakat yang sakit datang berobat. Itulah fungsi sebenarnya dari Puskesmas dalam sistem kesehatan kita“, kata Prof Atja, sapaan akrabnya.

Dirinya menambahkan, karena fungsi utama Puskesmas untuk melaksanakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) tentu akan bersentuhan dengan wilayah publik, sehingga konsekuensinya negara harus mengalokasikan anggaran yang memadai untuk hal tersebut.

Selama ini Puskesmas hanya larut dalam UKP berupa pengobatan terhadap orang-orang yang sakit karena dananya cukup besar dari BPJS, sementara program yang sifatnya UKM tidak signifikan karena memang anggarannya sangat minim“, tambah Caleg DPR-RI ini.

Padahal, upaya kesehatan masyarakat sebenarnya merupakan investasi terbaik bangsa untuk mencegah membengkaknya pembiayaan kesehatan sebagaimana dialami oleh BPJS Kesehatan saat ini.

“BPJS selalu saja defisit triliunan rupiah dan terus membengkak dari tahun ke tahun. Jika tidak ada upaya perbaikan pada akar masalahnya, saya khawatir pada tahun mendatang defisit BPJS bisa sampai puluhan triliun dan tidak akan mampu lagi ditalangi oleh negara”, imbuh Prof Atja.

Karena itu, jika terpilih sebagai anggota DPR-RI pada Pileg 2019 nanti, dirinya akan berjuang melalui proses legislasi untuk mengembalikan fungsi Puskesmas sebagai pusat upaya kesehatan masyarakat dengan dengan dukungan anggaran yang memadai dari pemerintah.

READ:  Sosok Prof Atja, Caleg DPR-RI Pakar Gizi Kesehatan Masyarakat

Menurutnya, bila Puskesmas sudah fokus pada upaya kesehatan masyarakat, maka setiap program atau kegiatan yang dijalankan oleh Puskesmas tentu akan memiliki proporsi anggaran yang jelas sehingga tenaga kesehatan masyarakat (kesmas) yang terlibat akan memperoleh insentif sebagaimana dalam pengobatan atau perawatan orang sakit.

“Jadi jika Puskesmas menggelar kegiatan atau program promosi kesehatan seperti penyuluhan kepada masyarakat atau kegiatan lain, maka staf kesmas yang terlibat akan dapat bayaran jasa pelayanan yang adil. Ini tentu bisa memotivasi tenaga kesmas agar bekerja lebih optimal membantu masyarakat agar tidak jatuh sakit”, jelas Prof Atja.

Dirinya juga mengatakan bahwa jika alih fungsi Puskesmas ini dilakukan, tentu dibutuhkan solusi untuk menutupi kekurangan Fasilitas Kesehatan Tahap Pertama (FKTP) dimana masyarakat bisa berobat jika sakit.

READ:  Muhammad Ayyub: Keadilan Anggaran dan Pembangunan Harus Berpihak Pada Rakyat Tana Luwu

Karena itu, untuk menggantikan peran Puskesmas dalam pelayanan kesehatan perorangan, maka klinik-klinik dokter akan lebih diberdayakan sebagai FKTP. Selain itu juga akan diberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan untuk membuka klinik kesehatan.

“Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan sebagainya akan diberikan kemudahan untuk mendirikan klinik kesehatan melalui skema pemberian bantuan kredit dari pemerintah. Jadi klinik tersebut nantinya akan menjadi milik tenaga kesehatan sehingga bisa dikelola lebih profesional dan berfungsi sebagai klinik pratama BPJS”, kata Prof Atja.

Prof Atja menyadari bahwa perjuangannya untuk mengembalikan fungsi Puskesmas sebagaimana mestinya tentu tidak akan mudah. Salah satu ikhtiarnya adalah dengan maju sebagai calon anggota DPR-RI.

“Fokus perjuangan saya adalah agar rakyat yang sehat bertambah sehat dan tidak jatuh sakit, serta yang sakit dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas kapan saja dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Saya mohon dukungan rakyat agar bisa mengawal pembangunan kesehatan bangsa ini”, tambah Prof Atja.

Sebagai informasi, Prof Atja maju sebagai calon anggota DPR-RI di Dapil Sulsel 1 yang meliputi Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan nomor urut 2. [**]