KABARCALEG.COM – Tidak banyak calon anggota legislatif (Caleg) yang berkomitmen kuat untuk memperjuangkan pembangunan kesehatan bagi rakyat, baik pada level Kabupaten, Propinsi maupun Nasional. Hal ini memicu keprihatinan sejumlah pemerhati kesehatan.
Direktur Eksekutif Madising Foundation Asri Tadda mengatakan bahwa sudah saatnya rakyat mencermati setiap caleg yang berkontestasi di Pemilu karena menyangkut kepentingan rakyat itu sendiri.
Menurut Asri, Caleg perlu memiliki wawasan kesehatan yang memadai sehingga dapat memperjuangkan nasib rakyat dengan tepat sasaran.
“Caleg memang tidak harus berlatarbelakang pendidikan kesehatan, tetapi sebaiknya punya pemahaman yang luas tentang kesehatan dan beragam aspeknya sebagai bagian yang sangat penting dalam kehidupan rakyat“, tegas Asri dalam rilis resmi lembaganya kepada KabarCaleg.com, Sabtu (29/12/18).
Sebagai informasi, Madising Foundation adalah salah satu Non-Government Organization (NGO) yang dikenal fokus pada pengkajian, penelitian dan advokasi masalah-masalah kesehatan khususnya di Sulawesi Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Bata Manurun yang menjadi Caleg untuk DPRD Kota Palopo menyatakan bahwa dirinya sangat mendukung seruan lembaga Madising Foundation.
BatMan, sapaan akrab Bata Manurun menegaskan bahwa perjuangannya menjadi Caleg adalah untuk memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat, sehingga dengan sendirinya kesehatan dapat terwujud dengan baik.
“Saya paham benar bahwa kesehatan rakyat lebih banyak dipengaruhi oleh sektor non-kesehatan. Bidang kesehatan sendiri hanya menyumbang 20% terhadap kesehatan rakyat, selebihnya ada pada pendekatan pembangunan di sektor non-kesehatan“, jelas Bata yang juga Ketua BPH Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tana Luwu.
Lebih lanjut Bata mengatakan bahwa kesehatan rakyat sangat ditentukan oleh empat faktor utama, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik. Faktor lingkungan memberikan sumbangsih terbesar yakni 40%, disusul perilaku (30%), pelayanan kesehatan (20%) dan genetik (10%).
Pada aspek lingkungan, urai Bata, masalah kesehatan banyak disebabkan oleh buruknya sanitasi akibat ketidakseimbangan pembangunan. Karena itu, setiap program pembangunan mesti dilakukan dengan perencanaan yang matang.
“Jika nanti terpilih sebagai anggota DPRD, saya akan upayakan agar setiap proses penyusunan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) Kota Palopo harus memperhatikan semua unsur termasuk unsur lingkungan sehingga bisa memberikan dampak positif secara jangka panjang untuk peningkatan kesehatan masyarakat“, kata Bata dengan tegas.
Di aspek perilaku yang menyumbang 30 persen pengaruh terhadap status kesehatan, Bata Manurun menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan yang sehat, khususnya pada kalangan siswa SMP dan SMA.
Sementara pada sisi pelayanan kesehatan, dirinya akan berjuang untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan agar langsung sampai ke rumah-rumah warga.
“Pelayanan kesehatan harus hadir hingga ke tingkat kelurahan. Konsep rumah sehat perlu digalakkan sehingga dapat terwujud kampung sehat yang dengan sendirinya akan mengkondisikan rakyat juga menjadi sehat“, imbuh Bata.
Selain itu, lanjut Bata, masyarakat yang kurang mampu juga harus mendapatkan akses air bersih dan sanitasi yang layak untuk menjaga mereka dapat hidup sehat dan tidak terjangkit penyakit.
Bata menyadari bahwa perjuangannya mewujudkan semua itu bukanlah perkara mudah. Ia tentu tidak bisa berjuang sendirian. Harapannya, semua pihak juga ikut terlibat dan saling mendukung untuk mewujudkan kota Palopo yang benar-benar sehat.
“Teman-teman NGO dan setiap anggota masyarakat perlu aktif mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan dengan baik, tidak buang sampai sampah di sembarangan tempat, tidak buang air besar di sembarangan tempat. Hal ini semuanya penting untuk meminimalisir penyakit yang diakibatkan faktor lingkungan yang buruk“, tutup Bata.
Bata Manurun maju sebagai calon anggota DPRD Kota Palopo tahun 2019 melalui Partai Demokrat di Daerah Pemilihan 2 (Kecamatan Telluwanua, Bara dan Wara Utara) dengan nomor urut 3. []